Sabtu, 16 September 2017

Korespondensi: Qomariyatus Sholihah, Departemen K3 IKM FK Universitas
Lambung Mangkurat, Jl. A. Yani Km 36,3 Banjarbaru 70714 Kalimantan
Selatan, No. Telp: 05114772747, email: qoqom_kuncoro@yahoo.co.nz
Abstrak
Penambangan batu bara merupakan salah satu sumber pencemaran udaraberupa partikel debu batu bara yang dapat mengganggu kesehatan pernapasan bila terhirup manusia. Risiko kerja yang sering terjadi dapat berasaldari faktor pekerjaan atau perilaku pekerja sendiri, di antaranya sif kerja dan
masa kerja. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui hubungan sif kerja, masa kerja, dan budaya keselamatan dan kesehatan kerja (K3) denganfungsi paru pekerja tambang batu bara. Penelitian ini merupakan desain kasus kontrol dengan jumlah masing-masing sampel untuk kasus dan kontrol
ebesar 178 responden. Penelitian dilakukan pada bulan Oktober -
November 2014 di PT. X Kalimantan Selatan. Hasil penelitian berdasarkan
uji kai kuadrat, didapatkan nilai p = 0,044 untuk sif kerja, 0,028 untuk masa
kerja, dan 0,013 untuk budaya K3. Berdasarkan hasil uji regresi logistik, didapatkan nilai p sif kerja 0,01 dengan OR = 3,934. Dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan antara sif kerja dengan fungsi paru, dan tidak terdapat hubungan antara masa kerja dan budaya K3 dengan fungsi paru. Sif
kerja merupakan variabel independen yang paling dominan memengaruhi
fungsi paru.
Kata kunci: Fungsi paru, keselamatan dan kesehatan kerja, masa kerja, sif
kerja
Abstract
Coal mining is one source of air pollution caused in form of coal dust particle that may interfere with health of breathing if inhaled by human.Occupational risks often occurred may come from occupational factor orworker’s behavior itself, ones of which are work shift and work period. Thisstudy aimed to determine relations of work shift, work period and occupational health and safety (OHS) culture with lung function of coal miningworker. This study was control case design with each amount of sample forcase and control was 178 respondents. The study was conducted onOctober – November 2014 at PT X in South Kalimantan. Results based on
chi-square test showed p value = 0.044 for work shift, 0.028 for working period and 0.013 for OHS culture. Based on logistic regression test results, p
value for work shift was 0.01 with OR = 3.934. As a conclusion, there is a
relation between work shift with lung function and no relation between working period and OHS culture with lung function. Work shift is an independent
variable most dominantly influencing the lung function.
Keywords: Lung function, occupational health and safety, working period,
work shift
Pendahuluan
Keselamatan dan kesehatan kerja (K3) merupakan
suatu upaya untuk menciptakan suasana bekerja yang
aman, nyaman, dan tujuan akhirnya adalah menciptakan
produktivitas setinggi-tingginya. K3 mutlak untuk dilaksanakan pada setiap jenis bidang pekerjaan tanpa kecuali.
Pelaksanaan K3 dapat mengurangi kecelakaan kerja sehingga dapat meningkatkan efisiensi dan produktivitas
kerja.1
Penambangan batu bara merupakan salah satu sumber pencemaran udara yang dihasilkan dari partikel debu
batu bara. Partikel debu tersebut dapat menyebabkan
gangguan pernapasan bila terhirup manusia. Risiko kerja yang sering terjadi dan banyak menimbulkan kerugian
adalah penyakit paru kerja yang timbul akibat pajanan
debu batu bara dalam jangka waktu lama, yaitu
pnemokoniosis, bronkitis kronis, dan asma kerja.2,3
Setiap tahun di seluruh dunia, dua juta orang mengalami penyakit akibat kerja. Dari jumlah tersebut, terdapat 40.000 kasus baru pneumokoniosis.4 Menurut
Analisis Sif Kerja, Masa Kerja, dan Budaya Keselamatan
dan Kesehatan Kerja dengan Fungsi Paru Pekerja
Tambang Batu Bara
Analysis of Work Shift, Working Period, and Occupational Health and
Safety Culture with Lung Function of Coal Mine Workers
Qomariyatus Sholihah*, Aprizal Satria Hanafi**, Wanti***, Ahmad Alim Bachri****, Sutarto Hadi*****
*Departemen K3 Ilmu Kesehatan Masyarakat, Fakultas Kedokteran, Universitas Lambung Mangkurat, Indonesia,
**Program Studi Kesehatan Masyarakat, Fakultas Kedokteran, Universitas Lambung Mangkurat, Indonesia,
***Politeknik Kesehatan Kupang, Indonesia, ****Fakultas Ekonomi, Universitas Lambung Mangkurat, Indonesia,
*****Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Lambung Mangkurat, Indonesia
25
International Labor Organization (ILO) tahun 2013,2,34 juta orang meninggal setiap tahunnya karenapenyakit akibat kerja. Di Jepang, pada tahun 2011, salahsatu penyakit akibat kerja yang paling besar angkanyaadalah pneumokoniasis, sama halnya dengan di Inggris.5Angka sakit di Indonesia mencapai 70% dari pekerjayang terpapar debu tinggi. Sebagian besar penyakit paruakibat kerja memiliki akibat yang serius, yaitu terjadinyagangguan fungsi paru dengan gejala utama yaitu sesaknapas.6Kejadian penyakit akibat kerja tersebut diperkirakan

akibat dari faktor ekstrinsik seperti faktor lingkungan
dan faktor perusahaan serta faktor intrinstik seperti perilaku, sikap, dan kedisiplinan.7 Penerapan implementasi
program K3 akan memberikan pengaruh yang signifikan
terhadap peningkatan produktivitas kerja.8
Salah satu faktor yang menyebabkan gangguan fungsi
paru adalah sif kerja. Pekerja tambang batu bara memiliki waktu sif siang (pagi, siang, sore) dan sif malam.
Permasalahan lebih banyak terjadi pada pekerja sif
malam karena irama faal tubuh manusia yang tidak dapat menyesuaikan kerja malam dan tidur.9 Kerja sif
malam merupakan sistem yang berlawanan dengan irama
sirkadian. Kelainan pola tidur sebagai salah satu bentuk
gangguan irama sirkadian yang dialami pekerja sif memiliki konsekuensi patologis berupa peningkatan kadar
sitokin proinflamasi dalam darah karena penurunan sistem kekebalan dan antioksidan dalam tubuh.10
Penyakit pernapasan tidak hanya disebabkan oleh
debu saja, melainkan dari karakteristik individu seperti
masa kerja yang terkait dengan tingkat pajanan. Masa
kerja penting diketahui untuk melihat lamanya seseorang telah terpajan dengan debu lingkungan. Selain itu,
kebiasaan merokok juga merupakan salah satu kebiasaan buruk yang dapat mengganggu kesehatan pekerja. Seorang perokok memiliki risiko kematian 20 kali
lebih besar akibat kanker paru dibandingkan yang
bukan perokok.11 Seseorang yang semakin lama bekerja pada tempat yang mengandung debu, akan semakin
tinggi risiko untuk terkena gangguan kesehatan, terutama gangguan saluran pernapasan.12 Penelitian yang dilakukan pada pekerja tambang batu bara di Kalimantan
Timur tahun 2012 diperoleh sebanyak 45,1% yang
mengalami gangguan fungsi paru obstruktif dengan
masa kerja > 5 tahun dan 16,7% yang masa kerjanya <
5 tahun.13 Menurut Kaligis,8 implementasi program K3
akan memberikan pengaruh yang signifikan terhadap
peningkatan produktivitas kerja. Impelementasi K3
mampu mengurangi angka kecelakaan kerja sehingga
pekerja dapat bekerja dengan lebih baik dan mengurangi angka absensi kerja akibat kecelakaan kerja atau
penyakit akibat kerja.
Berdasarkan data yang diperoleh dari audit internal
PT X tahun 2014, kadar debu di bagian produksi mencapai 4,8 mg/m3. Sedangkan menurut National Institute
of Occupational Safety and Health (NIOSH) tahun 2011,
nilai ambang batas untuk debu batu bara adalah 2
mg/m3. Debu tersebut akan meningkatkan risiko gangguan paru pada pekerja tambang. Semakin lama seorang
pekerja terpajan, maka risiko gangguan paru akan semakin meningkat jika tidak disertai dengan penerapan
K3 yang baik.14
Berdasarkan hasil data klinik di PT X didapatkan
penyakit pekerja adalah sesak napas, common cold, dan
flu. Penelitian tentang kesehatan pekerja di tambang batu
bara PT X perlu dilakukan agar dapat diketahui penyebab keluhan pekerja dan diharapkan dapat meminimalkan penyakit akibat kerja dan tujuan akhirnya dapat
meningkatkan produktivitas pekerja. Tujuan umum
penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan sif kerja, masa kerja, dan budaya K3 dengan fungsi paru pekerja tambang batu bara di PT X.
Metode
Desain studi yang digunakan pada penelitian ini
adalah kasus kontrol untuk mengamati variabel dependen, yaitu gangguan fungsi paru dan variabel independen, yaitu sif kerja, masa kerja, dan budaya K3. Pada
penelitian ini digunakan perbandingan kasus dan kontrol
adalah 1 : 1 sehingga jumlah kontrol sebanyak 178 orang.
Maka, jumlah sampel yang dibutuhkan pada penelitian
ini adalah 356 orang. Sampel diambil menggunakan
teknik simple random sampling. Sampel kelompok kasus
adalah seluruh pekerja tambang batu bara PT X bagian
produksi yang berjumlah 178 orang, sedangkan sampel
kelompok kontrol adalah karyawan bagian manajemen
kantor berjumlah 178 orang.
Instrumen dalam penelitian ini adalah lembar isian
(data identitas dan kuesioner) dengan disertai persetujuan menjadi subjek penelitian, alat uji fungsi paru
(Spirometri) merek BLT-08 Spiro Pro Meter® dan
mouthpiece, timbangan berat badan untuk mengukur berat badan, dan meteran untuk mengukur tinggi badan.
Pengukuran menggunakan instrumen didampingi oleh
petugas medis dari pihak perusahaan. Kuesioner
dibagikan kepada responden untuk mengukur budaya K3
responden, kemudian fungsi paru responden diukur dengan menggunakan spirometri dan mouthpiece. Hasil
dikatakan normal jika besar volume udara yang dikeluarkan dalam satu detik pertama ≥ 80% dari kapasitas
fungsi paru dan dikatakan tidak normal jika < 80% dari
kapasitas fungsi paru. Sedangkan lembar isian digunakan
untuk mengetahui sif kerja dan masa kerja. Data dianalisis menggunakan uji kai kuadrat dengan alpha 95%, kemudian dilanjutkan dengan analisis regresi logistik untuk
analisis multivariat dengan variabel sif kerja, masa kerja,
dan budaya K3. Penelitian ini dilakukan pada bulan
Oktober – November 2014 di PT X.
Sholihah, Hanafi, Wanti, Bachri, Hadi, Analisis Sif Kerja, Masa Kerja, dan Budaya K3 dengan Fungsi Paru
Kesmas: Jurnal Kesehatan Masyarakat Nasional Vol. 10, No. 1, Agustus 2015
26
fungsi paru pekerja tambang batu bara sif siang ada yang
mengalami penurunan kapasitas fungsi paru di bawah nilai normal, yaitu FEV1 80%. Hal ini sesuai dengan
penelitian Hendryx and Melissa,15 membuktikan bahwa
risiko tinggi pekerja tambang batu bara terhadap terjadinya inflamasi yang menyebabkan risiko gangguan
fungsi paru. Dibuktikan oleh penelitian Sari Mumuya,16
pada tahun 2006 terhadap 299 laki-laki pekerja tambang
batu bara sif siang di Tanzania dengan nilai p = 0,04 (nilai p < 0,05) menunjukkan bahwa risiko bekerja di daerah pertambangan batu bara dapat menurunkan nilai
FEV1% 80.
Berdasarkan data yang diperoleh, terdapat nilai kapasitas fungsi paru pekerja tambang batu bara sif malam
mengalami penurunan dibandingkan sif siang. Penurunan
kapasitas fungsi paru lebih banyak ditemukan pada
pekerja tambang batu bara sif malam. Sif malam menunjukkan penurunan FEV1%, Vmax50, Vmax25 lebih besar dibandingkan dengan sif pagi dan sif siang. Menurut
Zheng,10 sif malam merupakan sistem yang berlawanan
dengan ritme sirkadian. Kelainan pola tidur sebagai salah
satu bentuk gangguan ritme sirkadian yang dialami
pekerja sif memiliki konsekuensi patologis berupa peningkatan kadar sitokin proinflamasi dalam darah karena penurunan sistem kekebalan dan antioksidan dalam
tubuh. Hal ini didukung oleh penelitian Sholihah,17
Hasil
Hasil distribusi sif kerja, masa kerja, budaya K3 dan
fungsi paru pada pekerja tambang di PT X sinergi pada
Tabel 1. Tabel 1 memaparkan hasil berdasarkan analisis
univariat untuk mendapatkan distribusi fekuensi dari
masing-masing variabel independen (sif kerja, masa kerja, dan budaya K3) dan variabel dependen (gangguan
fungsi paru). Hasil penelitian menunjukkan kasus fungsi
paru tidak normal sebesar 57,9% meliputi obstruktif, restruktif maupun keduanya.
Tabel 2 menunjukkan hubungan antarvariabel independen dengan variabel dependen. Seluruh variabel
meliputi sif dan masa kerja, serta budaya 3 memiliki
hubungan yang bermakna secara statistik dengan nilai p
< 0,05. Variabel bebas yang berhubungan dengan variabel terikat (variabel sif kerja, masa kerja, dan budaya
K3) bersama dimasukkan dalam perhitungan uji regresi
logistik metode Enter. Sif kerja merupakan variabel bebas yang berpengaruh paling dominan dengan fungsi
paru (Tabel 3).
Pembahasan
Hasil penelitian dengan menggunakan uji kai kuadrat
menunjukkan terdapat hubungan antara sif kerja dan
fungsi paru pekerja tambang batu bara dikarenakan nilai
p < 0,05. Dalam penelitian ini, terdapat bahwa kapasitas
Tabel 1. Distribusi Frekuensi Kasus dan Kontrol Berdasarkan Variabel Independen
Variabel Kategori Kasus Kontrol Total
Sif kerja Siang 98 (55,1%) 141 (79,2%) 239 (67,1%)
Malam 80 (44,9%) 37 (20,8%) 117 (32,9%)
Masa kerja <5 Tahun 118 (66,3%) 43 (24,2%) 161 (45,2%)
≥5 Tahun 60 (33,7%) 135 (75,8%) 195 (54,8%)
Budaya K3 Positif 108 (60,1%) 172 (96,6%) 280 (78,7%)
Negatif 70 (39,9%) 6 (3,4%) 76 (21,3%)
Fungsi paru Normal 75 (42,1%) 163 (91,6%) 238 (66,9%)
Tidak normal (obstruktif, 103 (57,9%) 15 (8,4%) 118 (33,1%)
restruktif, campuran)
Tabel 2. Analisis Bivariat Variabel Independen dengan Fungsi Paru
Variabel Kategori Kasus Kontrol Total OR 95% CI Nilai p
Sif kerja Siang 98 (55,1%) 141 (79,2%) 239 (67,1%) 6,326 0,044
Malam 80 (44,9%) 37 (20,8%) 117 (32,9%) 1,829-21,001
Masa kerja < 5 Tahun 118 (66,3%) 43 (24,2%) 161 (45,2%) 4,82 0,028
≥ 5 Tahun 60 (33,7%) 135 (75,8%) 195 (54,8%) 1,743-13,239
Budaya K3 Positif 108 (60,1%) 172 (96,6%) 280 (78,7%) 5,532 0,013
Negatif 70 (39,9%) 6 (3,4%) 76 (21,3%)
Tabel 3. Hasil Uji Multivariat Fungsi Paru
95% CI for EXP (B)
Variabel Bebas B Wald Sig Exp (B)
Lower Upper
Sif kerja 1,360 7,074 0,01 3,934 1,453 2,864
Masa kerja 0,893 2,899 0,076 2,454 0,786 7,567
Budaya K3 1,006 6,655 0,081 2,675 0,965 6,654
27
membuktikan bahwa dinding alveoli tikus wistar yang
dikondisikan sif malam mengalami penebalan lebih signifikan dibandingkan sif siang. Penurunan kapasitas
fungsi paru dapat disebabkan kondisi fisik individu
pekerja yang meliputi mekanisme pertahanan paru,
anatomi dan fisiologi saluran pernapasan serta faktor
imunologis.18 Dibuktikan oleh penelitian Siyoum,19 pada tahun 2014 di Etiopia dengan nilai p = 0,001 yang
menjelaskan bahwa gejala gangguan fungsi paru terjadi
lebih banyak pada pekerja sif malam dibandingkan dengan sif lainnya.
Hasil penelitian dengan menggunakan uji kai kuadrat
menunjukkan bahwa terdapat hubungan antara masa
kerja dan fungsi paru pekerja tambang batu bara, dikarenakan nilai p > 0,05. Penelitian ini tidak sejalan dengan
penelitian Puspita dkk,20 mengenai pengaruh paparan
debu batu bara terhadap gangguan faal paru. Hasil analisis faktor risikonya menunjukkan bahwa masa kerja tidak
memiliki hubungan terhadap kejadian gangguan faal
paru. Dalam penelitian Baharuddin dkk,21 masa kerja 2
- 7 tahun dan 8 - 13 tahun juga tidak memiliki hubungan
dengan gangguan fungsi paru, baru pada masa kerja 14 -
20 tahun mulai terdapat hubungan dengan gangguan
fungsi paru. Beberapa penelitian melaporkan bahwa di
negara yang telah memiliki nilai ambang batas debu,
pneumokoniosis pada penambang batu bara biasanya
terjadi pada individu yang telah bekerja selama > 10
tahun atau paling sedikit 5 - 10 tahun. Hal ini menunjukkan bahwa terdapat bukti yang signifikan antara masa
kerja dengan fungsi paru. Jika masa kerja berhubungan,
diperlukan waktu paparan yang cukup lama untuk dapat
menimbulkan kelainan pada faal paru. Jumlah total suatu
zat yang diabsorsi di paru-paru bukan hanya tergantung
pada lamanya seseorang terpapar dengan debu saja, namun perlu diperhitungkan sifat-sifat kimia dan fisik dari
debu itu sendiri yang terhirup oleh pekerja.22
Penurunan fungsi paru tidak hanya disebabkan oleh
faktor pekerjaan maupun lingkungan kerja, tetapi juga
terdapat sejumlah faktor nonpekerjaan yang dapat menjadi faktor yang memengaruhi maupun menjadi variabel
pengganggu. Hal-hal yang dapat memengaruhi seperti
usia, jenis kelamin, kelompok etnis, tinggi badan, kebiasaan merokok, suhu lingkungan, penggunaan alat pelindung diri, metode pengolahan serta jumlah jam kerja/jam
giliran kerja (sif kerja).23
Faktor lain dalam penelitian ini yang menyebabkan
masa kerja menjadi tidak berhubungan dengan fungsi
paru adalah kadar debu. Pada penelitian ini, kadar debu
batu bara merupakan faktor pengganggu yang tidak dapat dikendalikan karena setiap hari semua pekerja tambang batu bara di bagian produksi berkontak langsung
dengan debu batu bara.
Hasil penelitian ini menunjukkan terdapat hubungan
antara budaya K3 dan fungsi paru pekerja tambang batu
bara dikarenakan nilai p > 0,05. Penelitian ini sesuai dengan penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Duma
dkk,1 yang mendesain modul menuju selamat sehat sebagai metode dan media penyuluhan K3 yang efektif
meningkatkan pengetahuan, sikap dan perilaku K3 (budaya K3) serta tenaga kerja inovatif dalam pengendalian
gangguan kesehatan. Hasil penelitian menyatakan penyuluhan K3 dalam penerapannya selama satu tahun efektif
meningkatkan pengetahuan dan sikap budaya K3, namun belum efektif meningkatkan kesehatan pekerja.
Berdasarkan hasil observasi di PT X, Rantau, Kalimantan
Selatan, nilai ambang batas debu tidak diketahui.
Manajemen perusahaan tambang batu bara hanya menyatakan secara lisan bahwa nilai ambang batas debu dalam
keadaan normal.24 Kadar debu lebih dari 350 mg/m3
udara/hari (OR = 2,8; 95% CI = 1,8 - 9,9) merupakan
salah satu faktor intrinsik yang terbukti berhubungan
dengan penurunan kapasitas paru.6
Berdasarkan kepustakaan, debu yang berukuran antara 5 - 10 mikron bila terhisap akan tertahan dan tertimbun pada saluran napas bagian atas, yang berukuran
antara 3 - 5 mikron tertahan atau tertimbun pada saluran
napas tengah. Partikel debu dengan ukuran 1 - 3 mikron
disebut debu respirabel merupakan yang paling berbahaya karena tertahan atau tertimbun mulai dari bronkiolus terminalis sampai alveoli.25
Kesimpulan
Hasil penelitian menunjukkan terdapat hubungan sif
kerja, masa kerja, dan budaya K3 dengan fungsi paru
pekerja tambang batu bara PT X di Kalimantan Selatan.
Daftar Pustaka
1. Duma K, Husodo AH, Soebijanto, Maurits LS. Modul menuju selamat
sehat: inovasi penyuluhan kesehatan dan kesehatan kerja dalam
pengendalian kelelahan kerja. Jurnal Manajemen Pelayanan Kesehatan.
2011; 14 (4): 213-23.
2. Rikmiarif DE, Pawenang ET, Cahyati WH. Hubungan pemakaian alat
pelindung pernafasan dengan tingkat kapasistas vital paru. Unnes
Journal of Public Health. 2012; 1 (1): 12-7.
3. Hermanus MA. Occupational health and safety in mining–status, New
developments, and concerns. The Journal of the Southern African
Institute of Mining and Metalurgy. 2007; 107: 531-8.
4. Susanto AD. Pnemokoniosis: artikel pengembangan pendidikan keprofesian berkelanjutan. Journal of Indonesian Medical Association. 2011;
61: 503-10.
5. ILO [homepage in internet]. The prevention of occupational diseases.
World day for safety and health at work. 2013 [cited 2014 Dec 5].
Available from: http://www.ilo.org/safework/events/meetings/
WCMS_204594/lang—en/index.htm
6. Meita AC. Hubungan paparan debu dengan kapasitas vital paru pada
pekerja penyapu Pasar Johar Kota Semarang. Jurnal Kesehatan
Masyarakat. 2012; 1 (2): 654-62.
7. Susilowati IH, Syaaf RZ, Satrya C, Hendra, Baiduri. Pekerjaan, nonSholihah, Hanafi, Wanti, Bachri, Hadi, Analisis Sif Kerja, Masa Kerja, dan Budaya K3 dengan Fungsi Paru
Kesmas: Jurnal Kesehatan Masyarakat Nasional Vol. 10, No. 1, Agustus 2015
28
Occupational Medicine. 2007; 36 (2): 299-306.
17. Sholihah Q. Melatonin lowers levels of SOD and number of inflammatory cells BAL wistar strain mice wearing mask PPE, sub acute exposed
by coal dust day and night. Journal Applied Environment Biological
Science. 2012; 2 (12): 652-7.
18. Raju AE, Hansi K, Sayaad R. A Study on pulmonary function tests in
coal mine workers in Khammam District India. International Journal
Physioter Respiratory Research. 2014; 2 (3): 502-6.
19. Siyoum K, Alemu K, Kifle M. Respiratory symptoms and associated factors among cement workers and civil servants in North Shoa, Oromia
Regional State, North West Ethiopia: Comarative Cross Sectional Study.
Journal Health Affairs. 2014; 2: 74-8.
20. Puspita CG. Paparan debu batubara terhadap gangguan faal paru pada
pekerja kontrak bagian coal handling PT. PJB Unit Pembangkit Paiton
[skripsi]. Jember: Bagian Kesehatan Lingkungan dan Kesehatan
Keselamatan Kerja Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Jember;
2011.
21. Baharudin S, Roestam AW, Yunus F, Ikhsan M, Kekalih A. Analisis hasil
spirometri karyawan PT. X yang terpapar debu di area penambangan
dan pemrosesan nikel. Jakarta: Departemen Pilmonologi dan Ilmu kedokteran Respirasi Fakulta Kedokteran Universitas Indonesia; 2010.
22. Komendong DJWM, Ratu JAM, Kawatu PAT. Hubungan antara lama paparan dengan kapasitas paru tenaga kerja industri mebel di CV. Sinar
Mandiri Kota Bitung. Jurnal Kesmas Universitas Sam Ratulangi. 2012;
1 (1): 5-10.
23. Kurniawidjaja LM. Program perlindungan kesehatan respirasi di tempat
kerja manajemen risiko penyakit paru akibat kerja. Jurnal Respirologi
Indonesia. 2010; 30 (4); 217-29.
24. PT. Hasnur Riung Sinerga. Profil dan gambaran men power di PT.
Hasnur Riung Sinergi Site BRE. Rantau, Kalimantan Selatan: PT Hasnur
Riung Sinergi; 2014.
25. Sholihah Q, Ratna S, Laily K. Pajanan debu batubara dan gangguan pernafasan pada pekerja lapangan tambang batubara. Jurnal Kesehatan
Lingkungan. 2008; 4 (2): 291-311.
pekerjaan, dan psikologi sebagai penyebab kelelahan operator alat Berat
di industri pertambangan batubara. Kesmas: Jurnal Kesehatan
Masyarakat Nasional. 2013; 8 (2): 91-6.
8. Kaligis RSV, Sompie BF, Tjakra J, Walangitan DRO. Pengaruh implementasi program keselamatan dan kesehatan kerja (K3) terhadap produktivitas kerja. Jurnal Sipil Statik. 2013; 1 (3) : 219-25.
9. Siyoum K, Alemu K, Kifle M. Respiratory symptoms and associated factors among cement workers and civil servants In North Shoa, Oromia
regional state, North West Ethiopia: comarative cross sectional study.
Journal Health Affairs. 2014; 2 (4): 74 - 8.
10. Zheng H, Patel M, Hryniewicz K, Katz SD. Association of extended shift
work, vascular fuction and inflammatory markers in internal medicine
resident: a randomized control trial. JAMA. 2006; 296 (9): 1049-54.
11. Kandung RPB. Hubungan antara karakteristik pekerja dan pemakaian
alat pelindung pernapasan (masker) dengan kapasitas fungsi paru pada
pekerja wanita bagian pengempelasan di Industri Mebel “X” Wonogiri.
Jurnal Kesehatan Masyarakat. 2013; 2 (1).
12. Putra DP, Rahmatullah P, Novitasari A. Hubungan usia, lama kerja, dan
kebiasaan merokok dengan fungsi paru pada juru parkir di Jalan
Pandanaran Semarang. Jurnal Kedokteran Muhammadiyah. 2012; 1 (3):
7-12.
13. Cahyana A. Faktor yang berhubungan dengan kejadian gangguan fungsi
paru pada pekerja tambang batubara PT. Indominco Mandiri
Kalimantan Timur Tahun 2012 [research article]. Makassar: Bagian
Kesehatan dan Keselamatan Kerja FKM Universitas Hasanuddin, 2012.
14. National Institute for Occupational Safety and Health . Coal mine dust
exposures and associated health outcomes. NIOSH [online]; 2011 [cited 2015 Jan 4]. Available from: www.cdc.gov/niosh/docs/2011-
172/pdfs/2011-172.pdf.
15. Hendryx M, Melissa M. Relations between health indicators and residential proximity to coal mining in West Virginia. American Journal of
Public Health. 2008; 98 (4): 668-71.
16. Mumuya SHD, Bratveit M, Mashalla YJ, Moen BE. Airflow limitation

Jumat, 15 September 2017

Pentingnya Menerapkan TRI DHARMA Perguruan Tinggi


Setiap universitas tentu  mengharapkan agar seluruh mahasiswanya memiliki kemampuan akademis dan profesionalitas yang tinggi sehingga mampu menghadapi masa depan yang terus berkembang setiap saat dan dapat memenuhi kebutuhan masyarakat. Karena duduk di perguruan tinggi adalah pendidikan formal terakhir setelah menempuh sekolah menengah atas, untuk itu proses akademiknya pun berbeda. Karena di perguruan tinggi mahasiswa lebih diajarkan mandiri dan lebih mengutamakan pengembangan pola pikir mahasiswa. Apalagi di era modern dan globalisasi sekarang ini yang semakin rumit dan menjadi tantangan untuk seorang mahasiswa dalan mencapai tujuan tersebut. Untuk itu, untuk mewujudkan tujuan tersebut, peran Tri Dharma Perguruan Tinggi disini sangat dibutuhkan sebagai acuan bagi para mahasiswa untuk mewujudkan tujuan tersebut.
Tridarma Perguruan Tinggi adalah tiga pilar utama yang ditujukan kepada para mahasiswa agar bisa mendorong mereka untuk menjadi generasi penerus bangsa yang berkualitas dan membanggakan. Bukan hanya mahasiswa, tetapi dosen dan seluruh elemen yang ada dalam perguruan tinggi pun ikut melaksanakan dan mengamalkan pilar tersebut. Tiga pilar dari Tri Dharma Perguruan Tinggi meliputi pendididkan dan pengajaran,penelitian dan pengembangan, serta pengabdian kepada masyarakat.
                Pendidikan dan pengajaran berarti berlangsungnya proses pewarisan ilmu pengetahuan. Disini terlihat peran dosen dan kakak mahasiswa yang memberikan kita informasi mengenai ilmu pengetahuan dan informasi yang didapat selama duduk di bangku kuliah. Dan kewajiban untuk kita untuk mewariskan ilmu tersebut kepada adik kelas mahasiswa kelak dan yang membutuhkan. Pendidikan dan pengajaran dilakukan demi terwujudnya mahasiswa  unggul dan bisa mengharumkan nama bangsa.
                Penelitian dan pengembangan, sebagai seorang mahasiswa belum cukup jika selama kita kuliah hanya mendengarkan dosen mengajar dalam perkuliahan saja. Disini penelitian dan pengembangan sangat penting karena jika kita hanya menguasai sebuah teori semata itu tidak akan nada gunanya. Penelitian dan pengembangan dilakukan agar apa yang kita peroleh seperti teori-teori dari perkuliahan semakin berkembang dengan dilakukannya penelitian itu. Penelitian dilakukan sebagai bentuk dari keikutsertaan dosen dan mahasiswa dalam rangka memajukan pendidikan dan peradaban di Indonesia.
                Tri dharma yang terakhir yaitu pengabdian kepada masyarakat, para mahasiswa yang telah mendapatkan ilmu pengetahuan melalui berbagai macam penelitian bisa langsung diterapkan dengan terjun mengabdi kepada masyarakat. Dapat terlihat jelas hasil penerapan dari ilmu dan penelitian yang kita lakukan selama duduk di perguruan tinggi. Aktivitas  ini sendiri  dapat dilakukan atas inisiatif individu maupun kelompok tanpa mencari keuntungan tetapi dengan cara mengabdi tadi. Kegiatan ini sangat menguntungkan dari berbagai pihak, yaitu sangat membantu masyarakat, membanggakan bagi almamater perguruan tinggi dan juga bisa menjadi mahasiswa yang terlatih tentunya mengharumkan nama baik orang tua. Penerapan dan pengabdian dilakukan melalui berbagai cara yang ditempuh guna menciptakan budaya baru yaitu “Mengabdi dan menanamkan keikhlasan dan sikap rendah hati” pada setiap lulusan perguruan tinggi.
            Selain itu, mahasiswa hendaknya mau untuk turun langsung ke masyarakat dengan melakukan pengabdian, seperti membantu panti asuhan, membersihkan areal pantai, menanam seribu pohon di areal tandus dan areal sering terjadinya bencana banjir. Hal ini akan meningkatkan kepekaan mahasiswa terhadap lingkungan masyarakat sekitar. Dalam pembelajaran di kelas, mahasiswa juga hendaknya secara individu dan kelompok untuk mengulas dan membahas gejala-gejala social yang ada di masyarakat, agar timbul perasaan untuk bisa hidup di masyarakat. Serta agar tetap tercapainya hubungan yang baik antara perguruan tinggi dengan mahasiswanya, hendaknya dilakukan kegiatan-kegiatan seperti diskusi, pers, seminar, dan lain-lain.
             Untuk membangun rasa cinta tanah air dan rakyat didalam diri seorang mahasiswa yang pertama harus kita lakukan adalah menanamkan nilai-nilai pancasila pada diri kita sebagai mahasiswa. Karena dengan memahami dan mengamalkan nilai-nilai pancasila tersebut maka dengan sendirinya kita akan merasakan bahwa rasa nasionalisme itu perlu, membela rakyat itu harus dan kita juga harus benar-benar memahami peran kita sebagai mahasiswa. Menerapkan tiga pilar dasar perguruan tinggi (Tridharma Perguruan Tinggi) yaitu Pendidikan, penelitian dan pengembangan, serta pengapdian pada masyarakat. Sehingga kita bisa bersama-sama membangun perubahan terhadap Indonesia, perubahan yang lebih baik untuk Indonesia tercinta.

Selasa, 31 Maret 2015

Menjadi Tuli Terhadap Hal Negatif

Segerombolan semut sedang berjalan melintasi hutan untuk mencari makan. Tanpa terduga, duadiantar semut tersebut jatuh ke dalam sebuah lubang. Untung saja mereka tidak terjatuh ke dasar lubang yng berair. semut-semut yang lain mengelilingi lubag. Ketika meliat betapa dalamnya lubang yang lembab dan licin itu, mereka berkata pada kdua semut tersebut bahwa mereka lebih baik mati.

Kedua semut itu tetap mencoba keluar dari lubang itu dengan segala kemampuan yang ada. Semut-semut lainnya tetap mengatakan agar mereka berhenti saja beusaha dan lebih baik mati. Akhirnya, salah satu dari semut yang ada di lubang itu menyerah dan berpikir semuanya memang musthail, kaena mendengarkan kata-kata semut yang lain. Dia menyerah. Terjatuh dan tenggelam ke dalam air, lalu mati. Sedang semut yang satuya tetap berjuang sedapat mungkin untuk bisa naik, walaupun sering tergelincir krena lembab. Dia terus berusaha agr bisa nik ke permukaan.

Sekali lagi kerumunan semut yang lain tetap meneriakan kepadanya aga berhenti berusaha dan mati saja. Tetapi anehnya semut itu semakin bersemangat bahkan berusaha lebih keras dan akhirnya dia pun berhasil. Ketika sampai ditas, ada semut yang bertanya, "Apakah kau tidak mendengar teriakan kami?"

Dengan membaca gerakan bibir semut yang lain, semut yang selamat itu menjelaskan bahwa ia tuli. Semut tuli itu mengira bahwa teman-temannya yg lain pada saat itu meneriakinya untuk memberikan semangat padanya.

Semut itu meyakini dirinya sedang berada di jalur yang benar dan tetap bergerak lurus. Itulah mengaoa dia lantas menganggap cemoohan-cemoohan yang dialamatkan kepada dirinya sebagai sebuah bentuk perhatian mereka agar terus berjuang dan sukss. Terbukti hal itu menimbulkan sesuatu yang luar biasa di dalam dirinya. Sebuah pencapaian!!

Pastikan memiliki alasan mengapa harus menjadi tuli terhadap hal-hal yang negatif

 Untuk mencapai suatu pencapaian pasti tentunya akan selalu menemui tantangan-tantangan. Tantangan-tantangan tidak muncul untuk menarik diri kita ke bawah. Tantangan ada untuk mendorong kita ke atas. Menghasilkan yang terbaik, mencapai target!Memang tantangan itu sulit. Tetapi hal itulah yang memberikan arti dan nilai. Pada kenyataannya, orang-orang berhasil pun telah merasakannya, karena kesuksesan hadir lewat kabiasaan berurusan dengan serangkaian tantangan. Bukan dengan menghindari tantangan.

Ringankan hidup dengan fokus pada apa yang harus di kerjakan. Fokus terhadap apa yang sedang dikerjakan. Acuhkan segala sesuatu yang dapat menyeret pada kegagalan. Anggaplah mereka yang mencemooh, mereka yang menghina, mereka yang tertwa dengan mimpimu, sedang memotivasi kita untuk maju maju dan maju!! Bungkam mulut mereka yang meyepelaknmu dengan kesuksesan yg kamu dapat nantinya.

Kita hanya perlu memilih apakah setiap masalah dalam hidup akan dijadikan racun yang akan membunuh perlahan-lahan atau menjadkannya multvitamin yang akan membangitkan dari keterpurukan.

Minggu, 29 Maret 2015

Belajar Kehidupan dari Hewan dan Benda



Suati hari ada salah seorang teman yang bertanya padaku, dia menceritakan semua keluh kesah yang sedang ia rasakan, kelihatan memang dari raut muka dan tatapan matanya terlihat kosong. Dan benar memang dugaan ku sebelumnya, pasti ada sesuatu yang sedang ia pikirkan. Ia menceritakan semua keluh kesahnya, semua masalah yang sedang ia hatapi, semua beban yang ada dalam pikirannya, dengan maksud agar aku bisa sedikit membantu mengurang beban pikiranya. Aku yang mendengar cerita darinya bermaksud untuk memberikan sebuah suntikan semangat padanya, suntikan motivasi yang bisa membuatnya bisa berdiri tegak dan berjalan kembali menghadapi serta melalui kehidupan ini. Aku yang kebetulan saat itu sedang asik dengan laptop dan internet ku, tiba-tiba aterlintas dalam pikirku untuk mengajak dan mencari solusinya di internet. ya kan sekarang jaman canggih, semua masalah yang kita cari di internet tentu akan dengan mudah kite temukan solusinya. Singkat cerita, kita berdua mencari bersama. Aku memang tak bisa memberikan solusi untuk menyelesaikan masalah itu karena memang itu masalah internal dengan keluarganya, oleh karenanya aku berniat untuk membangkitkan semangtnya kembali dan mencarikannya cerita mootivasi untuknya. Nah, setelah sekian lama mencari akhirnya nemu web http://saufacenter.blogspot.com/2013/05/belajar-kehidupan-dari-hewan-dan-benda.html . Menarik sekali memang isinya, sebuah tulisan yg ditulis oleh Azza Aprisaufa salah seorang motivator indonesia. Disitu tertulis bahwa kita memang harus mencontoh dan belajar dari kehidupan hewan dan benda mati. Setelah dia membacanya, nampak terlihat kurva yang terbentuk dari bibirnya yang dinamakan dengan senyuman itu. Mungkin setelah membacanya pikirannya mulai terbuka kembali.

Nah, oleh karenanya, aku disini bakal share ulang tulisan dari mas Azza Aprisaufa untuk kalian semua. Untuk mas Azza boleh ya saya izin copas dan share ulang. hehe....

Memang benar kalau ternyata banyak sekali dari sudut-sudut kehidupan ini yang bisa kita ambil pelajaran dan hikmahnya, diantaranya seperti

1. “Lilin” jangan remehkan lilin sahabat, lilin mengajari kita untuk tidak pernah mengeluh dan tetap tegar dan bertahan sampai titik kemampuan diri untuk bertahan itu benar-benar habis, “karena lilin tidak pernah mengeluh dalam kondisi segelap apapun”. 
2. “Kupu-kupu” sahabatku, coba perhatikan betapa indahnya kupu-kupu, engkau bisa lihat begitu cantiknya corak warna sayapnya sampai-sampai kita terkagum-kagum terlebih lagi saat kupu-kupu itu hinggap di pucuk bunga, dan pertanyaan saya sahabat ! apakah kupu-kupu itu tahu kalau dia memiliki sayap yang begitu indah ? saya yakin jawaban sahabat pasti sama dengan jawaban saya, yaitu “kupu-kupu tidak tahu” hikmah yang bisa kita ambil dari ciptaan Tuhan yang satu ini adalah jangan pernah menilai atau mengukur seberapa pintar dan seberapa tinggi ilmu yang engkau miliki, tapi biarlah orang yang menilai seberapa baik dan seberapa hebatnya diri kita, karena jika kita selalu melihat kelebihan diri kita sendiri, maka dikhawatirkan kita akan berlaku sombong. Jadi sahabatku lakukanlah yang terbaik apapun yang engkau pikirkan dan engkau rencanakan, biarkan orang lain yang melihat dan menilai kinerjamu.

3. “semut” gimana dengan semut ? sudah pada kenal bukan ? pelajaran sikap saling tolong menolong dan keramah tamahan ada pada diri semut, coba perhatikan saat ada seekor semut yang pindah rumah, maka spontan semut-semut yang lain menolong dengan sukarela. Sekalipun ia tidak mengenal siapa yang sedang ia tolong itu, keramah tamahan semut bisa kita saksikan disetiap seekor semut itu bertemu dengan temannya dimana mereka selalu bersalaman “cipika-cipiki”. Itu semut sahabat ! belajarlah dari ciptaan Tuhan yang unik ini.

4.”bebek” tentu pada umumnya sahabat semua sudah pada tahu kalau bebek itu adalah salah satu tipe hewan yang disiplin dan pekerja keras. Kedisiplinan bebek bisa kita lihat bagaimana bebek itu antri dalam berjalan atau masuk kedalam rumah, bebek juga sangat disiplin jika telah tiba waktunya mandi dan mencari makan, dan sikap kerja keras bebek bisa kita perhatikan saat bebek dengan begitu giatnya mencari makanan sekalipun itu didalam lumpur hingga seluruh badannya kotor dan becek tetapi yang uniknya, bebek tetap menjaga kharismanya saat ia berenang diatas air dan tidak sedikitpun ia menunjukkan kelelahannya. Intinya sahabat, bebek tetap anggun diatas air dan sibuk mencari makan dibawah air.

5. “Cacing” kedengarannya sederhana sekali sahabat, tapi ada hikmah besar yang bisa kita ambil dari kehidupan cacing dan mengapa cacing itu dihadirkan Tuhan diatas dunia ini. Pelajarannya adalah alasan kenapa kita diciptakan dan hadir di dunia ini, apakah sahabat tahu kenapa cacing hadir didunia ini ? karena cacing ditugaskan untuk menggemburkan tanah agar udara masuk kedalam tanah sehingga tanah memiliki oksigen yang cukup dan menambah kesuburan tanah. Nah, kita sebagai makhluk yang jauh lebih hebat dari cacing tentu punya alasan yang kuat kenapa kita hadir didunia hari ini. Kenapa terkadang kita masih mengatakan kalau kita tidak ada gunanya hidup didunia ini. Ingat, kita diciptakan untuk menyelesaikan misi yang besar. Yaitu misi pembuktian cita-cita menjadi realita.

Jumat, 27 Maret 2015

Sesorah Pepisahan (Pidato Bahasa Jawa)


Bingung gara-gara ada tugas suruh buat sesorah (pidato basa jawa)? biasanya menjelang ujian praktek tingkat SD, SMP, SMA banyak orang yang minta dibuatin naskah sesorah, berdasar pengalaman dulu sewaktu ujian praktek SMP sih gitu suruh buat naskah sesorah pepisahan. Nih solusinya buat kalian yang masih belum ngerti dan bingung mau buat sesorah tapi ngga tau bahasanya. Suruh buat pidato pake bahasa indonesia abis itu dihafalin ga bisa-bisa? apalagi ini yang pake bahasa jawa? Ini teks naskah pidato bahasa jawa ku waktu ujian praktek SMP dulu. hehe... Ini buat kalian semua, contoh teks naskah sesorah (pidato basa jawa) wakil kelas IX. tenang bahasanya gampang diapalin kok, semoga bermanfaat :))



SESORAH PEPISAHAN SMP NEGERI 8 PURWOKERTO


Assalamu ‘Alaikum Wr. Wb
            Bapak Suparjo M.Pd. Minangka pangarsaning SMP Negeri 8 Purwokerto ingkang pantes sinudarsana, tamu undhangan, bapak ibu guru saha karyawan ingkang kinurmatan, adhik-adhik kelas 7, 8 lan kanca-kanca kelas 9 ingkang kula tresnani.
            Puji syukur konjuk ing ngarsanipun Gusti Ingkang Maha Agung, dene ing wekdal menika kita sedaya taksih pinaringan rahmat, saengga ing wekdal menika kita saged makempal kanthi pinayungan karaharjan.
            Kula minangka sesulih saking siswa kelas 9, ngaturaken agunging panuwun ingkang tanpa upami dhumateng para dwija awit saking sih katresnan anggenipun nggulawentah dhumateng kula sakanca, saengga saged ngrampungaken kuwajiban anggen kula sakanca ngangsu kawruh ing pawiyatan menika. Kula sakanca namung saged memuji, mugi-mugi sedaya amal lan kesaenan bapak ibu guru pikantuk piwales saking Gusti Ingkang Maha Agung saha tansah pinaringan kasarasan, kawilujengan lan katemtreman, saengga saged anggulawentah dhateng adhik-adhik sedaya ngantos dumugi paripurna kanthi biji ingkang maremaken. Mboten kesupen kula sakanca ugi nyuwun pangapunten, awit kula sakanca asring, ndamel bapak ibu duka lan kuciwa awit saking atur saha solah bawa kula sakanca ingkang mboten mranani penggalih dhumateng bapak lan ibu para dwija SMP Negeri 8 Purwokerto.    
            Dhumateng adhik-adhik kelas 7 lan 8 ingkang satuhu kula tresnani, mugi-mugi tansah sregep anggenipun ngangsu kawruh ing pawiyatan menika. Dadosa siswa ingkang tansah setya tuhu dhateng dawuhipun guru, tansah ngurmati lan ngajeni dhateng tiyang sepuh.
            Bapak ibu guru, karyawan saha adhik-adhik ingkang kula tresnani, kula sakanca ngraosaken awrat sanget badhe nilaraken panjenengan sedya ing pawiyatan menika, amargi raos sih katresnan saking panjengan sami sampun rumasuk wonten ing manah kula sakanca. Nanging kula sakanca mangertos bilih menawi wonten pepanggihan temtu kemawon wonten pepisahan. Mila wekdal punika kula badhe nyuwun pamit lan nyuwun donga pangestu, mugi-mugi sesampunipun medal saking pawiyatan menika. Kula sakanca saged nglajengaken anggenipun ngangsu kawruh wonten ing pawiyatan ingkang langkung inggil.
Dhumateng bapak ibu lan adhik-adhik sedaya sepisan malih kula ndedonga mugi tansah pinaringan rahmat saha barokahing Gusti.
Wusana cekap semanten atur kula, menawi kathah kalepatan atur saha solah bawa ingkang mboten mranani penggalih. Kula nyuwun agunging samudra pangaksami.
Wassalamu ‘Alaikum Wr. Wb

Salsa Adi Aldila
 

Rabu, 25 Maret 2015

Percakapan 4 Lilin



Ada empat buah lilin yang menyala dengan terang. Suasana begitu hening hingga terdengarlah percakapan mereka. Lilin pertama berkata, “Aku adalah kedamaian. Tidak ada seorang pun yang mampu menjaga cahayaku di segala kondisi. Aku yakin bahwa aku harus pergi dan aku merasa tidak mempunyai alasan untuk tetap tinggal.” Lilin itu pun memadamkan cahayanya dengan menguranginya secara berangsur – angsur hingga cahayanya benar – benar lenyap.

Lilin kedua berkata, “Aku adalah iman.” Satu hembusan angin pun bertiup dan memadamkan cahayanya secara total.

Ketika gilirannya tiba, dengan sedih lilin ketiga berkata, “Aku adalah kasih sayang. Aku tidak mempunyai kemampuan untuk terus ada. Tidak ada lagi seseorang yang mempedulikan aku, sedang orang – orang tidak menghormati nilai – nilaiku dan mereka melupakan kasih sayang orang yang paling dekat dengan mereka.”

Tiba – tiba, ada seorang anak kecil masuk ke kamar itu dan menyaksikan apa yang terjadi dengan ketiga lilin itu. Anak kecil itu pun mulai menangis. Saat itulah lilin keempat angkat bicara dan berkata, “Jangan takut, hai anakku. Selama aku masih ada, kita mampu menyalakan kembali tiga lilin itu. Aku adalah harapan.”

Dengan mata yang berseri – seri, anak kecil itu meraih lilin harapan dan mulai menyalakan ketiga lilin lainnya.

Sinar harapan tidak boleh padam dari kehidupan kita. Dengan itu, manusia mampu menjaga iman, kedamaian, dan kasih sayang.”


Sesungguhnya perumpamaan optimisme dan harapan adalah seperti kelemahan dan keputusasaan, yakni : bisa di pelajari.

Coretan Kecil Tentang Bapak


Bapak, begitulah aku menyebutnya. sosok lelaki cinta pertama ku. cinta pertama? ya cinta pertama. mengapa? karena saat aku pertama kali mendengar suara nyaring terdengar di telingaku untuk mengadzani aku saat aku baru saja dilahirkan dari rahim seorang wanita yg kusebut sebagai ibu, entah mengapa pada saat itulah aku menemukan sosok lelaki yg pertama kali aku cinta. Bapakku adalah cinta pertamaku. hehe...

Seringkali kita lupa siapa 'Bapak' sebenarnya.
Kesan kasar, pemarah, tak peduli adalah stigma
yang melekat. Di balik sosok keras, ternyata Bapak mencoba utk membentuk karakterku. Sosok dia yang terkadang kita lupakan, penuh kasih sayang dan pengorbanan untuk kita. Dia memiliki hati yang lembut tapi selalu terlihat sangat kuat didepan kita. Dia adalah “Bapak”

Bapak tak berharap aku menjadi sekumpulan kabut, menjadi sekumpulan awan, menjadi sekumpulan angin atau badai. Bapak menginginkan aku menjadi tiang pancang yang bisa menonggak langit. itulah mengapa bapak selalu bersikap tegas kepadaku dengan memarahiku bahkan tak segan untuk memukul aku jika aku berbuat salah. Beranjak remaja dengan usia yg semakin bertambah dan cara pikir yg semakin berkembang, kini aku tau bahwa apa yg kau lakukan ketika aku masih kecil dengan menghukum ku setiap aku melakukan kesalahan, itu semua karena kau ingin aku menjadi seorang wanita yg tangguh, kuat, berani, tidak cengeng. begitulah cara bapak mendidik aku. beliau memang seseorang yg tegas, agak sedikit keras memang wataknya. namun aku bisa jamin bahwa dibalik ketegasan bapak itu pasti didalamnya sebenranya bapak mempunyai hati yg lembut untuk memberikan semua yg bisa ia lakukan demi membahagiakan anak-anaknya. Hanya darimu Bapak, aku memandang marah itu ialah nasihat yang berguna.

Cinta itu sederhana, seperti Bapak rela tidak membeli sesuatu yang baru untuknya, hanya demi memenuhi kebutuhan anaknya. dan ini memang pernah dialami oleh bapak. waktu itu tepatnya saat tahun pelajaran baru, aku merengek meminta dibelikan sepatu, tas, dan buku baru. sedangkan saat itu memang kebetulan sepatu bapak sudah rusak. aku yakin sebenarnya dia bisa saja membelikan dengan yg baru, tp itu semua enggan dilakukan olehnya. dia lebih memilih untuk mengesol sepatunya dan memilih membelanjakan uangnya untuk membelikan keperluan anak-anaknya seperti sepatu, tas, dan buku baru. mengingat itu semua membuat air mataku tak terasa menetes. mengingat begitu banyak pengorbanan yg telah bapak lakukan selama ini. Membanting tulang bekerja sampai malam.

Terima kasih Bapak, atas sebuah kesabaran yang selalu ada saat aku banyak meminta, merengek, menangis utk dibelikan sesuatu. Bapak, maaf karena aku terlalu sering membuatmu marah, membuatmu kecewa, membuatmu lelah, dan bahkan yg hingga sampai saat ini aku sesali, aku pernah membuatmu menangis karena kenakalanku dulu sewaktu kecil. Aku percaya tiap pengorbanan yg bapak lakukan, pasti di dalamnya selalu terselip doa. Doa agar kesuksesan bisa diraih anak-anaknya. Bapak selalu menginginkan anak-anaknya lebih hebat dari dirinya.

Aku tau betapa berat beban hidupmu untuk berusaha mencukupi semua kebutuhan keluarga. Menafkahi anak dan istrimu. aku tau banyak sekali pikiran dan beban yg kau simpan dalam dirimu. Dan akupun tau saat kau sedang bersedih, dari gerak tubuhmu, dari tatapan matamu aku dapat menerkanya. Memang terkadang dalam bersedih, Bapak lebih banyak memilih untuk berdiam karena dia memang tak pandai untuk menangis. Jika aku dapat meminta, Bapak.. pinjami aku hatimu agar saat engkau diam, aku tetap paham apa yang engkau rasakan.


Kebersamaanku dengan bapakku


Bapak, terima kasih untuk semua pengorbanan yg telah kau lakukan. Bapak, pengorbananmu sungguh mulia, maafkan aku yang belum bisa membuatmu bangga. maafkan aku yg belum bisa memberi apa-apa untukmu. Bapak, Doakan aku selalu agar aku bisa meraih mimpi yg aku inginkan, dan kelak agar aku bisa membalas budi dan jasamu. Aamiin...

I love you my super Dad! Dahulu, kini, dan selamanya


-Salsa Adi Aldila-