Rabu, 25 Maret 2015

Menggenggam Mimpi Dalam Senja

Lagi-lagi tentang mimpi, lagi-lagi tentang senja. Kedua hal itu menurutku saling bersangkut pautkan. senja, bagiku senja ialah waktu yg tepat untuk rileks dari segala beban yg menerpa, baik beban pikiran, capek yg menghinggapi. Senja, waktu dimana aku banyak menghabiskan untuk membayangkan dan terus menciptakan mimpi-mimpi baru kemudian aku tulis dengan tinta hitam diatas kertas putih. disitu aku mulai merangkai kata demi kata lalu menjadi kalimat dan kemudian menjadi sebuah tulisan yg sedang kalian baca ini. hehe...
 

Senja, waktu yg tepat untuk menghayal semua mimpi-mimpiku. bagiku mimpi itu untuk dinikmati, seperti khayal pada senja sore ini. bagiku mimpi itu bukan hanya sebatas khayal utk mengembangkan senyuman di wajah. seperti halnya kita yg sedang menghayal kemudian senyum-senyum sendiri. haha... Bagiku, mimpi itu untuk dikejar dan digenggam. Dan senja lah waktu yg tepat untuk berkhayal dan menciptakan mimpi-mimpi baru kemudian menggenggamnya.

Berapa banyak mimpimu? Apa? Kau biarkan mimpi itu menjadi embun bersama udara pagi? Ayolaah! Coba hitung, berapa banyak mimpimu? Sudahlah, biarkan mereka menyeruak menjadi bagian dari dirimu. Seperti aku, yang membiarkan seluruh tubuhku digerayangi aroma mimpi. Kubiarkan senja menyelimutiku dengan sentuhan aroma mimpi. Hingga aku membiarkan diriku menjadi mimpi yang nyata.

"Jangan takut untuk berkhayal dan bermimpi. karena semuanya dimulai dengan Impian"

seperti kata Ir. Soekarno "bermimpilah setinggi langit. karena jika kau jatuh, engkau akan jatuh diantara bintang-bintang"

Tidak ada komentar:

Posting Komentar